0
Bekerja di Start-up atau Big Company?

Bekerja di start-up company, semua up and down yang terjadi di dalamnya akan sangat begitu terasa pada setiap tim member karena masing-masing sadar sepenuhnya bahwa setiap hal yang dikerjakan akan memiliki pengaruh yang besar terhadap kemajuan start-up company tersebut. Dibutuhkan komitmen dan dedikasi yang tinggi untuk dapat membuat produk yang bermanfaat bagi banyak orang. Seperti yang diungkapkan oleh Julie Zhuo (Product Design Director Facebook) melalui salah satu blog post miliknya, Julie menjelaskan beberapa perbedaan mencolok antara start-up company dan big company.

Setiap start-up company memiliki tujuan yang sama, yaitu membuat satu produk atau pun layanan yang memiliki manfaat bagi banyak orang. Dengan modal yang cenderung kecil, founder dari start-up company harus berani mengambil resiko yang besar karena founder telah mempertaruhkan banyak hal demi perkembangan start-up company yang dimilikinya.

Sebuah start-up company biasanya memiliki anggota yang sedikit sehingga setiap tim member harus memiliki tanggung jawab, dedikasi yang tinggi dan teamwork yang bagus, karena perkembangan start-up company yang sedang dijalankan hanya akan bergantung pada setiap tim member. Tekanan yang tinggi, dan gerak cepat setiap member memberikan experience dan wawasan yang sangat berbeda dari bekerja di big companies.

Karakter seperti apa yang cocok untuk kerja di Start-up Company?

Bagi perusahaan start-up, rata-rata memiliki jumlah tim member yang sedikit. Oleh karena itu, tidak semua orang cocok kerja di perusahaan start-up. Karakter yang cocok untuk kerja di Start-up company biasanya adalah mereka yang:

1. Proaktif

Banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dan minimnya tenaga kerja yang dimiliki start-up company tentu akan membutuhkan individu yang proaktif dan berinisiatif untuk mengerjakan apa yang merupakan bagiannya. Setiap tawaran bantuan dari tim member akan sangat membantu bagi proses penyelesaian pekerjaan tersebut.

2. Mandiri

Individu yang mandiri dan bisa mengerjakan sesuatu dengan petunjuk yang minim merupakan sosok yang dibutuhkan start-up company. Dengan begitu, setiap individu yang bekerja tidak perlu menunggu diajarkan atau pun diberi arahan secara detail untuk mengerjakan tugasnya sehingga pekerjaannya lebih banyak selesai.

3. Mau Belajar Apa Saja

Bekerja untuk sebuah start-up company berarti siap untuk belajar banyak hal, termasuk hal yang jauh hubungannya dengan bidang kemampuan yang dikuasai. Dengan begitu, setiap tim member bisa saling bantu membantu dalam mengerjakan sesuatu agar cepat selesai.

4. Optimis dan Memiliki Mindset yang Benar

Kebanyakan start-up company yang ada belum mencapai kesuksesan, sehingga setiap tim member di dalamnya harus memiliki visi yang sama dengan founder-nya dan optimisme bahwa start-up company tersebut bisa mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.

Apa keuntungan untuk bekerja di Start-up company?

1. Start-up company biasanya memiliki tim yang lebih kecil daripada corporate company. Maka apabila Anda bekerja di start-up company, kontribusinya lebih terlihat. Istilahnya lebih baik menjadi karyawan ke 5 dari perusahaan yang memiliki 15 tim daripada menjadi karyawan dari perusahaan besar ternama yang memiliki lebih dari 1.000 karyawan.

2. Anda dapat merasakan hasil dari apa yang Anda implementasikan. Ini dikarenakan di start-up company biasanya adalah perusahaan yang baru mulai atau baru berkembang, maka produk dan sistemnya masih belum baku atau bahkan belum dibuat. Anda dapat lebih menyalurkan ide yang Anda miliki dan merealisasikan menjadi kenyataan. Di perusahaan besar dimana produk dan sistem sudah terbentuk dan established Anda hanya dapat melakukan peningkatan pada produk dan sistemnya namun tidak dapat membuatnya dari nol.

3. Melatih Anda untuk multi-tasking dan berkembang dengan lebih cepat. Sebelumnya telah kami share bahwa start-up company memiliki tim yang kecil. Oleh karena itu pasti setiap tim member akan mengerjakan lebih dari 1 scope pekerjaan dan kadang hingga 3-4 pekerjaan di saat bersamaan. Ini melatih Anda untuk dapat mengambil keputusan dengan cepat, melakukan time management yang baik dan juga bekerja under pressure.

4. Apabila ingin membuat start-up ke depannya, bekerja di start-up company adalah persiapan terbaik.

Bagaimana dengan Anda?

Dengan sistem kerja dan budaya yang diaplikasikan start-up company, saya semakin yakin bahwa tidak semua orang cocok untuk bekerja di start-up company. Dibutuhkan kemampuan bekerja dan berkomunikasi yang berbeda antara bekerja dalam start-up company dengan bekerja pada big company.

Posting Komentar Blogger

 
Top