0
2 April Hari Kesadaran Autisme Dunia

Tepat tanggal 2 April kemarin dunia internasional memperingati hari autisme. Pesan yang digulirkan adalah pentingnya meningkatkan kewaspadaan terhadap autis dengan mengenali tanda-tandanya agar dapat menanganinya secara benar.

Semakin banyak anak-anak yang mengalamai gangguan perkembangan autisme. Tercatat telah menyerang 1 dari 54 anak laki-laki dan 1 dari 88 anak-anak, sehingga para dokter peneliti pun giat meriset. Salah satunya, kerja sama antara ilmuwan dari The Offord Centre for Child Studies di McMaster University, Amerika Serikat dengan The Hospital for Sick Children di Toronto, dan IWK Health Centre in Halifax, Kanada.

Hasil riset yang mengesankan telah dilansir di International Journal of Developmental Neuroscience. Di antaranya, keluarga yang punya seorang anak autistik kemungkinan beroleh anak lagi dengan gangguan perkembangan serupa sekitar 5-10 persen.

Sesungguhnya sejak usia 6 bulan, tanda-tanda bayi dengan risiko autisme sudah bisa dikenali, berdasarkan 16 gejala yang tertera pada Autism Observation Scale for Infants (AOSI): tidak mau tersenyum bila diajak senyum,  tidak bereaksi saat dipanggil namanya, pasif tetapi mudah sekali gusar dan terganggu, kagum berlebih kepada benda tertentu, dan kurang dapat berinteraksi sosial. Pada usia setahun, ekspresi mukanya kurang hidup dan juga sulit berkomunikasi, kemampuan berbahasa dan berekspresi dalam bahasa tubuh kurang, serta daya serap dan pemahamannya rendah.

Peran orang tua dalam membimbing anak autistik sangat menentukan maju kembangnya anak.  Kesabaran kunci menjadi kunci utama, serta kemauan untuk juga belajar bersama anak. Sangat baik bila Anda juga bergaul dengan orang tua dengan gangguan autisme. Ketahui lebih banyak tentang autisme, di antaranya dengan rajin membuka http://www.autisme.or.id. Semakin tahu seluk beluk autisme, semakin Anda bisa menolong si buah hati.

Posting Komentar Blogger

 
Top